MAKALAH
“Sistem Problematika dan Kebijakan Pendidikan
di Malaysia”
Oleh:
Abdul Roup, Amilatul Ma’rifah, Siti Durotul Faridha
PEMBAHASAN
A.
Sejarah dan Kebijakan Pemerintah dalam Pendidikan di Malaysia.
Indonesia merupakan negara yang
dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Tentunya sistem pendidikan yang
berlaku di Indonesia tidak bisa terlepas dari sistem pendidikan yang
diwariskan Belanda, begitu juga dengan Malaysia
sebuah negara yang dijajah oleh Inggris tentunya sistem pendidikan yang
berjalan juga dipengaruhi oleh negara Inggris. Tentunya bahasa inggris juga
bukan merupakan bahasa yang asing untuk dipelajari, karena bahasa inggris
menjadi bahasa yang mereka pahami dalam menghadapi penjajah inggris. Secara umum pendidikan yang berjalan di Malaysia hampir
sama dengan di Indonesia yaitu pendidikan diberikan disurau-surau dengan materi
pelajaran Al-Qur’an. Pendidikan yang berjalan tidak dikenakan biaya.
Siswa berkhidmat kepada guru dengan
membantu pekerjaan rumah gurunya seperti menyapu halaman, membantu di sawah.[1]
Pendidikan di Malaysia merupakan sebuah agenda yang sangat penting untuk dikaji
secara mendalam. Mereka juga punya pandangan bahwa kemajuan negara
tergantung dengan pendidikan yang diberikan kepada para pelajar dan mereka
memiliki paradigma bahwa keberhasilan seorang pelajar dipengaruhi oleh guru
yang mengajar di sekolah. Jadi sekolah merupakan wahana yang paling tepat untuk
membangun pelajar.[2] Jadi
peran guru sebagai pendidik di Malaysia sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan di Malaysia.
Malaysia memiliki
keunikan yang berbeda dalam mengambil kebijakan dalam pendidikannya yaitu
sebelum meraih kemerdekaan pada tahun 1955 sudah membentuk sebuah komisi yang
diprakarsai oleh A. Rezak dengan mempersiapkan sistem pendidikan negara
Malaysia yang terpenting dari sistem pendidikan di
Malaysia sama dengan penjelasan di atas bahwa bahasa Melayu dan bahasa Inggris
menjadi bahasa yang wajib dipelajari oleh semua pelajar di sekolah selain itu
juga bahasa cina dan bahasa Tamil. Bahasa inggris sudah diberikan kepada
siswa sekolah Dasar, sedangkan bahasa cina diberikan ketika pendidikan tingkat
menengah. Secara materi sudah tertinggal banyak karena waktu enam tahun
merupakan waktu yang sangat panjang. Dan usia sekolah dasar adalah waktu yang
sangat produktif untuk menghafal. Sehingga dari pendidikan bahasa sudah
terlihat jauh berbeda dengan di Indonesia.
Organisasi
pendidikan yang berada di pusat
pemerintahan terbagi
menjadi beberapa menteri antara lain menteri yang bertanggung jawab atas
seluruh pendidikan menengah dan purna sekolah menengah, sekolah Teknik dan
pemberian dana kepada negara-negara bagian. Kementerian ini juga dibagi menjadi
dua bagian yaitu menteri administrasi
yang mengatur perencanaan, keuangan, administrasi, personil pelajaran terpadu
dan pengawasan terhadap pelajaran agama Islam. Menteri yang kedua adalah menteri yang mengurusi pendidikan guru,
bagian sekolah, sindikat ujian, pendidikan teknis, registrasi guru dan
perencanaan pendidikan dan penelitian.
Pada tahun 1974 Malaysia membentuk
Jawatan kuasa Kabinet. Jawatan ini bertugas mengkaji semua pelaksanaan
pendidikan dalam hal ini semuanya dilaporkan secara tertib dari tahun 1979.
Ternyata hal ini mejadikan pendidikan menjadi lebih baik dengan terwujudnya
reformasi pendidikan yang dilakukan oleh kementerian pendidikan di Malaysia dan
mengadakan perubahan kebijakan-kebijakan pendidikan antara lain :
- Memperkenalkan
pendidikan sekolah dalam sekolah sekolah rendah
- Mengurangi
tahun lama sekolah rendah dari 6 tahun menjadi 5 tahun bagi murid yang cerdas
begitu juga sebaliknya menambah tahun lama sekolah bagi murid yang
memiliki kecerdasan yang lambat.
- Memberikan
peluang pendidikan kepada semua pelajar dengan melanjutkan waktu belajar
mereka dari 9 tahun menjadi 12 tahun, yaitu sampai tingkat 5 diperingkat
sekolah menengah.
- Negara
Malaysia memiliki slogan “ilmu puncak kemajuan” jika kita pahami slogan di
atas merupakan sebuah slogan yang memiliki paradigma “dengan ilmu
pengetahuan sebuah negara akan melangkah untuk kemajuan”. Tentu saja
dengan berbagai
cabang keilmuan.[3]
B.
Sistem
Pendidikan di Malaysia
Sistem pendidikan menurut Prof Drs. A. Sigit sebagaimana dikutip oleh Prof
Imam Barnadib merupakan pendidikan yang terdiri dari segala sesuatu yang
berhubungan dan saling membantu
sama sama lain.[4] Maka dalam pengertian ini jika kita pahami sistem pendidikan merupakan segala sesuatu yang terkait dalam pendidikan untuk menghasilkan tujuan
pendidikan yang baik. Hal ini
tentu terkait
dengan beberapa unsur dalam mencapai keberhasilan
tersebut. Meliputi peserta didik, guru, kurikulum, dan orang tua. Negara
yang baik dan ingin maju tentunya juga harus memiliki sisitem pendidikan
yang baik pula, dan tentunya faktor utama yang harus
dibanggun dalam sebuah pendidikan adalah seorang guru yang memiliki kompetensi
yang baik. Karena
sebenarnya setiap negara-negara
yang termasuk dalam ASEAN memiliki ideologi-ideologi negara resmi yang mengandung norma dan
nilai–nilai tertentu.
Sistem dalam pendidikan sebenarnya
dikaitkan dengan proses perkembangan yang ada dalam masyarakat, maka sistem
pendidikan nasioanal juga harus
dikaitkan dengan perkembangan dan kebutuhan suatu negara, sehingga fungsi dari sebuah sebuah sistem pendidikan tentunya
menjadi sebuah agen dalam perubahan
kultur, sosial dan keilmuan tentunya juga disertai dengan potensi moral dan
nilai-nilai yang ideal.[5]
Sesuatu yang unik dinegara Malaysia
adalah ketika anak sudah berusia 6 tahun,
orang tua harus mendaftarkan anak di sekolah. Jika orang tua melakukan suatu keteledoran dengan tidak memasukkan anaknya untuk mengikuti
belajar. Maka orang tua akan dikenakan sanksi atau hukuman yaitu didenda
maksimal 5000 RM atau dihukum
maksimal selama 6 bulan penjara.[6] Selain itu biaya pendidikan juga
memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri. Sekolah Dasar misalnya hanya
dipungut biaya pendidikan RM 50 sampai RM 70 jadi anggaran hanya sekitar
125.000 sampai 187. 500 rupiah pertahun. Bisa kita lihat jauh berbeda dengan negara Indonesia banyak anak-anak yang
tidak mendapatkan pendidikan. Buku yang digunakan juga tidak berganti setiap
tahun, jadi buku yang dimiliki oleh adiknya bisa dipakai kembali oleh
adik-adiknya, sama dengan di Indonesia pada masa dulu.
C.
Dasar dan
Tujuan Pendidikan di Malaysia
Dasar
pendidikan sangatlah penting untuk mengetahui ideologi dari sebuah negara, seperti di
negara Indonesia yang memiliki dasar pendidikan pancasila dan UUD RI 1945
sebagai dasar dan ideologi dalam mengembangkan sebuah pendidikan. Sedangkan di
negara Malaysia tentunya juga memiliki dasar pendidikan
tersendiri yaitu
”Dasar pendidikan kebangsaan”. Dasar ini sudah diterapkan sejak tahun 1957.
Tentunya lebih dahulu Indonesia yang merdeka pada tahun 1945 dan membuat UUD RI
tahun 1945. Dasar pendidikan Malaysia memiliki tujuan dasar pendidikan. Pertama, tujuan dasar
pendidikan diadakan untuk memajukan perkembangan kebudayaan, sosial,
ekonomi dan politik. Kedua menciptakan/menghasilkan pelajar yang
berdisiplin, mematuhi
dan menghormati kedua orang tua, dimana
prinsip ini sejajar dengan dasar pendidikan untuk mengadakan proses
pengajaran dan pembelajaran
yang efisien. Ketiga bertujuan
untuk memastikan agar dasar ini dilaksanakan dengan berkesan dalam
menentukan perkembangan pendidikan.
Sedangkan Abdurrahman As-Sheghaf
menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan di Malaysia adalah mengembangkan potensi atau kemampuan yang
dimiliki oleh setiap individu
secara menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan manusia yang seimbang dan harmonis dari segi intelektual, rohani, emosi, dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan
kepada Tuhan. Tujuan ini diharapkan mampu melahirkan rakyat Malaysia
yang berilmu pengetahuan, memilki keterampilan, berakhlak mulia, dan
bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, masyarakat dan negara.[7]
D.
Kurikulum Pendidikan di Malaysia
Sistem pendidikan di Malaysia
mengalami banyak perubahan selepas mencapai kemerdekaan terutamanya di sekitar
tahun 1980-an. Berdasarkan Laporan Jawatan kuasa Kabinet yang mengkaji
perlaksanaan Dasar Pelajaran Kebangsaan (1979), Rancangan Kurikulum Baru
Sekolah Rendah (KBSR) mula dilaksanakan di semua sekolah rendah di seluruh
negara mulai tahun 1983. Rancangan KBSR ini menekankan penguasaan terhadap
kemahiran asas 3M yaitu membaca
, menulis dan mengira. Selain itu, ia juga memberi tumpuan
terhadap perkembangan individu secara menyeluruh yang meliputi aspek
jasmani, emosi, rohani, intelek dan sosial. Pada tahun 1989, Rencana Rancangan Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM)
juga diperkenalkan diseluruh sekolah
menengah (SMP). KBSM ini
dirancang untuk memperkembangkan potensi individu secara menyeluruh dan
bersepadu dalam usaha untuk melahirkan pelajar yang berilmu, berakhlak mulia
serta berupaya memberi sumbangan kepada kemajuan, kesejahteraan pembangunan
negara.
Kurikulum
pendidikan di Malaysia ditetapkan oleh kementerian pelajaran Malaysia. Kurikulum pendidikan di Malaysia
relatif stabil. Kurikulum pendidikan tingkat sekolah dasar misalnya (KBSD) yang
berjalan dari tahun 1982 sampai tahun 2007 masih digunakan. Hal yang unik lagi
dalam Buku pendidikan di Malaysia. Pengantar ditulis dengan menggunakan
bahasa Inggris untuk pelajaran sains. Kesejahteaan guru juga dipandang sangat
penting. Gaji guru
di Malaysia pada tahun 2007 sekitar 2.500.000 dan hal itu sebanding dengan gaji
Profesor golongan IV/e di Indonesia pada saat itu.
Negara Malaysia mengalami
kemakmuran dengan meningkatnya
hasil alam dan industri. Dan mereka sadar tidak mungkin kemakmuran itu bisa
terus dinikmati oleh rakyat Malaysia secara terus menerus, jika tidak diimbangi
dengan sumber daya manusia. Maka pemerintah Malaysia
memiliki paradigma pendidikan
sebagai tempat yang paling tepat untuk menyiapkan generasi-generasi yang unggul dan pendidikan di Malaysia harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.[8]
Kementerian
Pelajaran Malaysia memiliki misi yaitu
membangun sebuah sistem pendidikan yang berkualitas bertaraf internasional. Dengan cara
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
setiap individu dan memenuhi
aspirasi negara Malaysia. Ada empat
komponen yang
ditempuh untuk mengembangkan potensi tersebut antara lain :
- meningkatkan
akses dalam pendidikan
- meningkatkan
kualitas
dalam pendidikan
- Meningkatkan
kecakapan
dan keberkesanan pengurusan pendidikan.
Dan misi-misi tersebut bisa tecapai
jika dilaksanakan dengan baik dan ditunjang dengan potensi yang dimiliki
oleh seorang guru yang berkualitas. Negara Malaysia berani mendatangkan guru
dari luar negeri yang berkualitas. Di era
pembangunan pendidikan di malaysia saat ini sedang mengembangkan pelan
pembangunan pendidikan.
- Pendidikan
Prasekolah (bila di
Indonesia TK / PAUD)
Pendidikan prasekolah atau disebut
dengan “TADIKA” mengajar anak mulai usia 4-6 tahun.
- Pendidikan
Rendah (bila di
Indonesia SD sederajat)
Sama halnya SD di Indonesia,
Pendidikan Rendah di Malaysia ditempuh selama 6 tahun pada usia 7 hingga 12
tahun. Dengan jenjang tingkatan sebagai berikut Darjah 1 atau kelas 1 SD,
Darjah 2 atau kelas 2 SD, Darjah 3 atau kelas 3 SD, Darjah 4 atau kelas 4 SD,
Darjah 5 atau kelas 5 SD, Darjah 6 atau kelas 6 SD
- Pendidikan
Menengah (bila di
Indonesia SMP – SMA sederajat)
Sekolah Menengah di Malaysia dibagi
2 yaitu Sekolah Menengah Rendah dan Sekolah Menengah Tinggi yang berlangsung
selama 5 tahun. Sekolah Menengah Rendah atau SMP ditempuh selama 3 tahun,
dengan jenjang tingkatan yaitu tingkatan 1 kelas VII (1 SMP), tingkatan 2 kelas
VIII (2 SMP), tingkatan 3 kelas IX (3
SMP). Sekolah Menengah Tinggi atau SMA hanya ditempuh selama 2 tahun, dengan
jenjang tingkatan yaitu tingkatan 4
kelas X (1 SMA), tingkatan 5
kelas XI (2 SMA). Berbeda dengan SMA di Indonesia Sekolah Menengah
Tinggi di Malaysia hanya ditempuh selama 2 tahun saja, berarti hanya sampai
kelas 2 SMA.
- Pendidikan
Pra-Universiti (bila di
Indonesia kelas XII atau 3 SMA
Di Malaysia ada jenjang pendidikan
sebelum perguruan tinggi, jenjang pendidikan ini disebut pendidikan pra
Universiti setingkat dengan kelas XII atau 3 SMA.
- Perguruan Tinggi
Perguruan
Tinggi merupakan
program pendidikan tinggi yang ada di Malaysia. Jenis-jenis Perguruan Tinggi di Malaisya meliputi Universiti Politeknik, Diploma, Ijazah
kehormat dan Kedoktoran.[9]
Secara keseluruhan di Malaysia
terdapat 14 IPTA (Institusi Pengajian Tinggi Awam) yang berstatus negeri dan
dikelola oleh negara, dan 601 IPTS (Institusi Pengajian Tinggi Swasta). Namun,
tidak semua IPTA dan IPTS membuka Islamic Studies. Beberapa Perguruan Tinggi yang membuka program Islamic Studies adalah Internasional Islamic
University of Malaysia (IIUM), University
Malaya (UM), University Kebangsaan Malaysia (UKM), University Sains Malaysia (USM), Kolej University Islam Selangor (KUIS).[10]
E.
Problematika Pendidikan di Malaisya
Dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN, Malaisya masih
ketinggalan jauh, oleh karena itu, upaya yang lebih aktif perlu ditingkatkan. Upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi,
berwawasan iptek, serta bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang
relatif ringan. Hal ini di sebabkan dunia pendidikan. Rendahnya
kualitas pada jenjang sekolah dasar sangat penting untuk segera diatasi dan sangat berpengaruh terhadap
pendidikan selanjutnya.
Rendahnya efisiensi
internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang sudah
ditentukan. Rendahnya
efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi pendidikan,
yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus
meningkat. Secara empiris kecenderungan meningkatnya pengangguran tenaga
terdidik disebabkan oleh perkembangan dunia usaha yang masih di dominasi oleh
pengusaha besar yang jumlahnya terbatas dan sangat mengutamakan efisiensi
(padat modal dan padat teknologi). Dengan demikian pertambahan kebutuhan akan tenaga kerja jauh lebih kecil dibandingkan dengan pertambahan jumlah lulusan lembaga
pendidikan.
Terjadi
kecenderungan menurunnya akhlak dan moral menyebabkan lunturnya tanggung jawab,
seperti terjadinya tawuran pelajar dan kenakalan remaja. Dalam hal ini
pendidikan agama menjadi sangat penting menjadi landasan akhlak dan moral serta
budi pekerti yang luhur perlu diberikan kepada peserta didik sejak dini. Dengan
demikian, hal itu akan menjadi landasan yang kuat bagi kekokohan moral dan
etika setelah terjun ke masyarakat. Masalah-masalah diatas erat kaitanya dengan
kendala keadaan
geografis, demografis, serta sosial ekonomi. Kemiskinan juga merupakan salah
satu kendala yang memiliki hubungan erat dengan masalah pendidikan. Rendahnya
mutu kinerja sistem pendidikan tidak hanya disebabkan oleh adanya kelemahan
menejemen pendidikan tingkat mikro lembaga pendidikan, tetapi karena juga
menejemen pendidikan pada tingkat makro, rendahnya efisiensi dan efektivitas
pengolahan sistem pendidikan.
Masalah pemerataan pendidikan, pendidikan nasional diharapkan dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga Negara Malaisya untuk memperoleh pendidikan. Masalah pemerataan pendidikan adalah
persoalan bagaimana sistem
pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya pada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan,
sehingga pendidikan merupakan suatu wahana untuk tepat
untuk pembanguanan sumber daya manusia.
Masalah Mutu
Pendidikan dipermasalahkan
jika hasil pendidikan belum mencapai taraf yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh
lembaga penghasil sebagai produsen, dengan sistem sertifikasi. Selanjutnya jika
luaran tesebut terjun kelapangan kerja penilaian dilakukan oleh pemakai sebagai
konsumen tenaga dengan sistem tes unjuk kerja. Lazimnya masih dilakukan
pelatihan dan pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan
persyaratan kerja dilapangan, dan berkarya.
Padahal hasil belajar yang bermutu
hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar
tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemprosesan pendidikan. Kelancara
pemprosesan pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari
peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran, dan juga
masyarakat sekitar.[11]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan merupakan sebuah agenda
yang sangat penting untuk dikaji secara mendalam. Malaysia merupakan sebuah negara yang sistem pendidikan berjalan karena dipengaruhi oleh negara Inggris. Pendidikan yang berjalan di Malaysia hampir sama dengan
di Indonesia yaitu pendidikan diberikan disurau-surau dengan materi pelajaran
Al-Qur’an. Bahasa Melayu dan bahasa Inggris menjadi bahasa yang wajib
dipelajari oleh semua pelajar di sekolah selain itu juga bahasa cina dan bahasa
tamil. Bangsa Malaysia lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia karena sistem pendidikan yang berjalan di Malaysia dijalankan dengan baik.
Guru sebagai ujung tombak dalam sebuah instansi pendiidk dihargai dengan baik
keilmuanya dengan kesejahteraan. Selain itu pemerintah Malaysia mempunyai
sanksi-sanksi yang tegas dalam ebuah pendidikan. Sehingga pendidikan
mendapatkan perhatian yang lebih dari berbagai lapisan baik itu pemerintah
maupun masyrakat di Malaysia. Organisasi
pendidikan terbagi menjadi beberapa menteri antara lain menteri yang
bertanggung jawab atas seluruh pendidikan menengah dan purna sekolah menengah,
sekolah teknik dan
pemberian dana kepada negara-negara bagian, menteri administrasi
yang mengatur perencanaan, keuangan, administrasi pelajaran terpadu dan pengawasan terhadap pelajaran agama Islam dan menteri yang
mengurusi pendidikan guru, sindikat
ujian, pendidikan teknis, registrasi guru dan perencanaan pendidikan
penelitian.
Sistem pendidikan merupakan segala
sesuatu yang terkait dalam pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan tujuan pendidikan yang baik. Jalan yang ditempuh oleh pemerintah Malaysia dalam memajukan negara adalah
melalui pendidikan. Pendidikan di Malaysia dilaksanakan dengan sederhana
akan tetapi serius. Mengembangkan pendidikan dengan kemajuan tekhnoligi selain
itu pendidikan Islam juga berkembang dengan baik. Beberapa
unsur dalam mencapai keberhasilan tersebut meliputi peserta didik, guru, kurikulum, dan orang tua. Faktor utama yang harus dibanggun dalam sebuah pendidikan adalah seorang guru yang
memiliki kompetensi yang baik. Karena sebenarnya setiap negara-negara yang termasuk dalam ASEAN memiliki ideologi negara resmi yang mengandung norma nilai-nilai tertentu.
Dasar pendidikan sangatlah penting
untuk mengetahui ideologi dari sebuah negara. Malaysia juga memiliki dasar pendidikan tersendiri yaitu ”Dasar pendidikan kebangsaan”. Dasar pendidikan Malaysia memiliki tujuan dasar pendidikan yaitu tujuan
dasar pendidikan diadakan untuk mewujudkan sistem pelajaran yang memenuhi
keperluan negara dan memajukan perkembangan kebudayaa, menghasilkan pelajar
yang berdisiplin, mematuhi dan menghormati kedua orang tua, dimana prinsip
ini sejajar dengan dasar pendidikan untuk mengadakan proses pengajaran dan pembelajaran
dan untuk memastikan agar dasar ini dilaksanakan dengan berkesan.
Kurikulum pendidikan di Malaysia
ditetapkan oleh kementerian pelajaran Malaysia. ususnya dalam menentukan
perkembangan pendidikan. Pemerintah
Malaysia memiliki paradigma pendidikan
sebagai tempat yang tepat untuk
menyiapkan generasi-generasi yang unggul dan pendidikan di Malaysia harus dijalankan dengan baik. Kementerian Pelajaran Malaysia memiliki misi yaitu membangun sebuah sistem pendidikan yang
berkualitas dan bertaraf internasional. Malaysia memiliki beberapa
jenjang dalam pendidikan yakni pendidikan prasekolah (bila di Indonesia TK / PAUD), pendidikan rendah (bila di
Indonesia SD sederajat), pendidikan menengah (bila di
Indonesia SMP – SMA sederajat), pendidikan
Pra-Universiti (bila di
Indonesia kelas XII atau 3 SMA dan perguruan tinggi
Problematika pendidikan yang
dihadapi Malaisya antara lain masih rendahnya kualitas pada jenjang sekolah
dasar, kemiskinan, rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi, kecenderungan
menurunnya akhlak dan moral menyebabkan lunturnya tanggung jawab, masalah pemerataan
pendidikan, dan masalah mutu pendidikan
B.
Saran
Demikian
makalah yang dapat kami sampaikan, tentunya dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya
yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik
dan saran sangatlah penulis harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa
mendatang
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, M, Ilmu
Perbandingan Pendididikan, Jakarta : Golden Teerayon Press, 1995.
Assegaf, Abdurrahman, Internasionalisasi
Pendidikan Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-negara Islam dan Barat. ,Yogyakarta : Gama Media,
2003.
Don, Yahya dkk, Kepemimpinan dan Pembangunan Pelajar
Sekolah di Malaysia, Kuala
Lumpur, 2006.
Rahman, Arif, Pendidikan
Komparatif Dasar-Dasar Teori Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa, Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2013.
Rudy, May, Pengantar
Ilmu Politik (Wawasan Pemikiran dan Kegunaannya), Bandung : PT Refika Aditama, 2003.
[2]
Yahya
Don, Kepemimpinan dan Pembangunan Pelajar Sekolah di Malaysia, (Kuala Lumpur, 2006), hlm.1
[3]Abdurrahman Assegaf. Internasionalisasi
Pendidikan Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-negara Islam dan
Barat. ,(Yogyakarta
: Gama
Media, 2003),
hlm, 115-120
[4] Imam
Barnadib, Pendidikan Perbandingan Buku 1 Dasar-Dasar,
(Yogyakarta
: Andi
Offset,
1991),
hlm.
65
[6] Arif Rahman, Pendidikan
Komparatif Dasar-Dasar Teori Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa,
(Yogyakarta
: Aswaja
Pressindo, 2013), hlm. 187
[7] Abdurrahman Assegaf, Internasionalisasi
Pendidikan Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-negara Islam dan
Barat, (Yogyakarta : Gama
Media, 2003), hlm, 117
[8] Arif Rahman, Pendidikan Komparatif
Dasar-Dasar Teori Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa, (Yogyakarta : Aswaja
Pressindo, 2013), hlm. 182
[9] May Rudy, Pengantar
Ilmu Politik (Wawasan Pemikiran dan Kegunaannya),
(Bandung :
PT Refika Aditama, 2003), hlm
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar