MAKALAH
INTELEGENSI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara
makhluk – makhluk ciptaan Allah SWT di bumi ini. Diberinya daya cipta, rasa dan
karsa yang memungkinkan manusia untuk berbuat lebih besar dari pada otak mereka
yang kecil. Kekuatan berpikir itulah yang sering disebut – sebut dengan
intelegensi. Manusia yang mempunyai intelegensi yang tinggi, tentulah mereka
lebih unggul daripada manusia yang memiliki intelegesi yang rendah. Intelegensi
merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bukan timbul secara tiba – tiba.
Yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Intelegensi
juga dapat dipahami sebagai kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan
penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi intelegensi?
2. Apa saja ciri – ciri perbuatan
intelegensi?
3. Apa saja factor – factor yang
mempengaruhi intelegensi?
4. Apa saja macam – macam test intelegeni?
C.
Tujuan
1. Menjelaskan definisi intelegensi
2. Menjelaskan ciri-ciri perbuatan
intelegensi
3. Menjelaskan factor-faktor yang
mempengaruhi intelegensi
4. Menjelaskan macam – macam test
intelegensi
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Definisi intelegensi
Intelegensi berasal
dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa
Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia”. Teori tentang intelegensi pertama
kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan
Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut
dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan
kekuatannya disebut “Noeseis”.
- Intelek : ( pikiran ),dengan
intelek orang dapat menimbang,menguraikan,menghubung-hubungkan pengertian satu
dengan yang lain dan menarik kesimpulan.
- Inteligensi : ( kecerdasan pikiran ),
dengan inteligensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk
mengatasi suatu situasi / untuk
memecahkan suatu masalah.Jadi inteligensi adalah situasi kecerdasan
pikir,sifat-sifat perbuatan cerdas ( intelegen ).
Pengertian lain dari
intelegensi beberapa ilmuwan dan psikolog menjelaskan bahwa intelegensi adalah
suatu kemampuan umum yang merupakan suatu kesatuan.
Sementara tokoh yang lainnya
berpendapat, bahwa intelegensi bergantung pada banyaknya kemampuan yang saling
terpisah.
Dari pengertian diatas,
dapat kita ketahui bahwa :
a.
Intelegensi itu adalah factor total. Berbagai macam
daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya
(ingatan,fantasi,perasaan,perhatian,minat dan sebagainya turut mempengaruhi
intelegensi seseorang).
b.
Kita hanya dapat mengetahui intelgensi dari tingkah
laku atau perbuatannya yang tampak.(melalui intelegensinnya)
c.
Bagi suatu perbuatan intelegensi bukan hanya
kemammpuan yang dibawa sejak lahir saja yang penting adalah factor- factor
lingkungan dan pendidikan memegang peranan.
d.
Bahwa manusia itu didalam kehidupannya senantiasa
dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru, dapat memikirkan dan menggunakan
cara-cara untuk mewujudkan tujuan itu.
II. Ciri – ciri Perbuatan Intelegen
Suatu perbuatan dapat
dianggap intelegensi bila memenuhi syarat, antara lain :
a.
Masalah yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan
masalah yang baru bagi yang bersangkutan. Misalnya : mengapa api jika ditutup
sehelai karung akan padam? Ditanyakan pada seorang anka yang baru sekolah,
dapat menjawab dengan betul, maka jawabannya itu intelegen. Tetapi, jika
pertanyaan itu dijawab oleh anak yang baru mendapat pelajaran ilmu alam tentang
api, halmitu tidak dapat dikatakan intelegen.
b.
Perbuatan intelegen sifatnya serasi tujuan dan
ekonomis.
c.
Untuk mencapai tujuan yang hendak diselesaikannya,
dicari nya jalan yang dapat menghemat waktu maupun tenaga.
d.
Masalah yang dihadapi harus mengandung suatu tingkat
kesulitan bagi yang bersangkutan. Misal : adanya suatu masalah bagi orang
dewasa mudah memecahkannya atau menjawabnya, hampir tiada berpikir dijawab bagi
anak – anak, anak itu intelegen.
e.
Keterengan pemecahannya harus dapat diterima oleh
masyarakat.
f.
Apa yang
harus anda perbuat jika anda lapar? Kalau jawabannya saya harus mencuri
makanan,tentu saja jawaban itu tidak intelegen.
g.
Dalam berbuat intelegen sering kali menggunakan daya
mengabstrasikan pada waktu berpikir, tanggapan – tanggapan dan ingatan –
ingatan yang tidak perlu, harus disingkirkan.
h.
Perbuatan intelegen bercirikan kecepatan. Proses
pemecahannya relative cepat sesuai dengan masalah yang dihadapi.
III. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi
Seperti yang telah
kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang berbeda. Perbedaan intelegensi itu,
dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Pengaruh faktor bawaan
Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu keluarga, atau
bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50
) orang yang kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( +
0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10
– +0,20 ).
Perkembangan anak
sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan
antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian
makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting
selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari
lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan
berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).
Intelegensi bukanlah
IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang
IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur
sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas intelegensi tergantung
perkembangan organik otak.
4. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh
manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun
psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya (berkaitan erat dengaan umur).
5. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah
segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi. Dapat kita bedakan pembentukan sengaja (seperti disekolah) dan
pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
6. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan
perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam
diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan dunia luar. Apa yang menarik minat seseorang
mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa
manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan
masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam
memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut
di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan intelegensi atau tidaknya
seseorang, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut,
karena intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta
menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.
VI. Macam-macam
test Inteligensi
1)
Test
Binet - Simon
Ditemukan oleh seorang dokter
Perancis : Alferd Binet dan pembantunya Theodore Simon. Cirri – ciri tes
Binet-simon terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang telah dikelompokkan menurut
umur (untuk anak – anak 3-15). Tes Binet-simon memperhitungkan dua hal, yaitu
Umur kronologis dan Umur mental.
2)
Test Tentara (
Army mental test ) ( Alfa dan Betha ) di Amerika
Tes army Alfa khusus untuk calon
tentara yang pandai membaca. Sedangkan Army Betha untuk calon yang tidak pandai
membaca.
3) Mental test :
Jenis test ini tidak hanya menyelidiki
kecerdasan saja, tetapi untuk menyelidiki keadaan jiwa dan kesanggupan jiwa.
4)
Scholastik test
Test ini tidak hanya untuk menyelidiki
kecerdasan anak, tetapi untuk menyelidiki sampai dimana kemampuan dan kemajuan anak
atau kelas dalam mata pelajaran sekolah.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Sebagaimana telah
diuraikan diatas, bahwa intelegensi adalah kemampuan umum mental individu yang
tampak dalam caranya bertindak atau berbuat atau dalam memecahkan masalah atau
dalam melaksanakan tugas. Atau dengan kata lain, intelegensi itu merupakan
kemampuan untuk mental manusia untuk berbuat atau bertindak untuk memecahkan
masalah dan melaksanakan tugasyang taraf kualitas kemampuannya diukur dengan
kecepatan, ketepatan, dan keberhasilan dalam pelaksanaannya.
II. Saran
Sebagai generasi muda
bangsa yang akan melanjutkan perjuangan para pahlawan, pejuang, ulama’ dan
pendahulu, kita harus tahu potensi intelegensi pada diri kita, sehingga kita
dapat menyelesaikan semua masalah pribadi maupun bangsa, sehingga dapat membawa
bangsa ini menjadi lebih bermartabat, aman, adil dan tentram.
DAFTAR PUSTAKA
·
Rahman Shaleh, Abdul. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif Islam. Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar