Minggu, 19 Juli 2020

PERBANDINGAN PENDIDIKAN (Sistem, Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Malaysia)


MAKALAH
Sistem Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Malaysia
Oleh:
Abdul Roup, Amilatul Ma’rifah, Siti Durotul Faridha

PEMBAHASAN
A.    Sejarah dan Kebijakan Pemerintah dalam Pendidikan di Malaysia.
Indonesia merupakan negara yang dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Tentunya sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia tidak bisa terlepas dari sistem pendidikan yang diwariskan Belanda, begitu juga dengan Malaysia sebuah negara yang dijajah oleh Inggris tentunya sistem pendidikan yang berjalan juga dipengaruhi oleh negara Inggris. Tentunya bahasa inggris juga bukan merupakan bahasa yang asing untuk dipelajari, karena bahasa inggris menjadi bahasa yang mereka pahami dalam menghadapi penjajah inggris.  Secara umum pendidikan yang berjalan di Malaysia hampir sama dengan di Indonesia yaitu pendidikan diberikan disurau-surau dengan materi pelajaran Al-Qur’an. Pendidikan yang berjalan tidak dikenakan biaya. Siswa  berkhidmat kepada guru dengan membantu pekerjaan rumah gurunya seperti menyapu halaman, membantu di sawah.[1] 

PERBANDINGAN PENDIDIKAN


Pengertian, Fungsi dan Tujuan Perbandingan Pendidikan

Konsep Dasar Perbandingan Pendidikan

A.    Pengertian Perbandingan Pendidikan
Menurut Carter V.Good definisi perbandingan pendidikan adalah: lapangan studi yang mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada berbagai negara pendidikan di luar negeri sendiri. Definisi ini menunjuk aspek operasional dari pendidikan yang terdapat di suatu negara atau masyarakat. Didalam mempelajari system pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak boleh tidak mesti memperhatikan dimensi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor yang lain.

Rabu, 20 Maret 2013

Sejarah pendidikan Islam



SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASUL DAN KHALIFAH
 
Pembentukan moral yang tinggi adalah tujuan utama dari pendidikan Islam. Pada ulama telah berusaha menanamkan akhlak yang mulia, meresapkan fadhilah dalam jiwa manusia, membiasakan mereka berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan menghindari hal-hal yang tercela. Ilmu di masa Rasul dan khalifah adalah suatu yang paling berharga di dunia. Sedangkan ulama yang beramal adalah pewaris para Nabi, seseorang tidak akan sanggup menjalankan mission (tugas-tugas) ilmiah kecuali bila ia berhias dengan akhlak yang tinggi, jiwanya bersih dari berbagai celaan. Dengan jalan ilmu dan amal serta kerja yang baik, rohani mereka meningkat naik mendekati Maha Pencipta yaitu Allah SWT.
Pendidikan Islam mengutamakan segi kerohanian dan moral, maka segi pendidikan mental, jasmani, matematik, ilmu sosial dan jurusan-jurusan praktis tidak diabaikan begitu saja, sehingga dengan demikian pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang komplit dan pendidikan tersebut telah meninggalkan bekas yang tidak dapat dibantah dibidang keimanan, aqidah dan pencapaian ilmu karena zat ilmiah itu sendiri. Pada masa Rasul telah memiliki perkembangan diberbagai bidang, misalnya ilmiah, kesusasteraan dan kebendaan, tetapi belum sampai ke tingkah rohaniah dan akhlak yang tinggi seperti yang pernah dicapai oleh kaum muslimin di masa kejayaannya

Minggu, 06 Mei 2012

Makalah "INTELEGENSI"



Penulis: Kel 1
Muahammad Ady Yusuf
Mahmud Khuzaini
Maslikhatur Rohmah
Semester II


A. Latar belakang
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan  sehari-hari  kita bertemu  dengan  banyak  sekali orang-orang. Dari sekian banyak orang yang kita temui ada begitu banyak perbedaan antara mereka. Sebagian orang ada yang begitu mudah beradaptasi  dengan lingkungan  sekitarnya  dan sebagian  lagi tidak atau kurang begitu mampu dan selalu menyalahkan keadaan. Perbedaan itulah yang kita sebut dengan kecerdasan intelegensi.
Intelegensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan  diri dengan lingkungannya.  Dalam kemampuan  yang  umum  ini,  terdapat  kemampuan-kemampuan   yang amat  spesifik.  Kemampuan-kemampuan  yang  spesifik  ini  memberikan pada  individu  suatu  kondisi  yang  memungkinkan  tercapainya pengetahuan,  kecakapan,  atau  keterampilan  tertentu  setelah  melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes intelegensi.


B.  Rumusan masalah

Makalah "BELAJAR"


MAKALAH
“BELAJAR”
Disusun Oleh :
1.     Alik Rusmiati            (2011.4.054.0001.1.02237)
2.     Eka Mukti Wijayanti  (2011.4.054.0001.1.02247)
3.     Lailiya                        (2011.4.054.0001.102270)
4.     Niken Eka P.              (2011.4.054.0001.102376)




BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan nsure yang sangat pundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri
Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya pada guru. Kekeliruan/ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang Berkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik.

B.Rumusan masalah

Minggu, 25 Maret 2012

BAKAT


BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN BAKAT

                        Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1.      Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2.      Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
3.      Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latenta.

INTELEGENSI


MAKALAH
INTELEGENSI
  

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk paling sempurna diantara makhluk – makhluk ciptaan Allah SWT di bumi ini. Diberinya daya cipta, rasa dan karsa yang memungkinkan manusia untuk berbuat lebih besar dari pada otak mereka yang kecil. Kekuatan berpikir itulah yang sering disebut – sebut dengan intelegensi. Manusia yang mempunyai intelegensi yang tinggi, tentulah mereka lebih unggul daripada manusia yang memiliki intelegesi yang rendah. Intelegensi merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bukan timbul secara tiba – tiba. Yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Intelegensi juga dapat dipahami sebagai kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah.

B.     Rumusan Masalah
1.   Apa definisi intelegensi?
2.   Apa saja ciri – ciri perbuatan intelegensi?
3.   Apa saja factor – factor yang mempengaruhi intelegensi?
4.   Apa saja macam – macam test intelegeni?

C.    Tujuan
1.   Menjelaskan definisi intelegensi
2.   Menjelaskan ciri-ciri perbuatan intelegensi
3.   Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi intelegensi
4.   Menjelaskan macam – macam test intelegensi