BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN BAKAT
Bakat adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan
dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1.
Kemampuan pada bidang khusus.
Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2.
Bakat khusus yang dibutuhkan
sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat
ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik
arsitek.
3.
Bakat bukanlah merupakan sifat
tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk
bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau
dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan
mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latenta.
Pengertian
Minat
Menurut John Holland,
minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,
perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi
indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi
untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit
berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang
yang akan ditekuni.
Tes
Bakat
Tes bakat bertujuan
membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai minatnya
di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan
mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan. Melalui tes bakat akan diperoleh
gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes
bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekarjaan atau karir apa yang harus
dijalani. Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam
bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal
bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan
pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Mengembangkan
Bakat dan Minat Remaja
Masa remaja merupakan
masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai
kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan
perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih
ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Dalam usaha menemukan
jati dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan
yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat remaja
sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan
bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.
Beberapa
hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk
mengambangkan bakat dan minat adalah:
a)
Sejak usia dini cernati berbagai
kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
b)
Bantu anak dalam meyakini dan
fokus pada kelebihan dirinya.
c)
Kembangkan konsep diri positif
pada anak.
d)
Perkaya anak dengan berbagai
wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang.
e)
Usahakan berbagai cara untuk
meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi
kelebihannya.
f)
Tingkatkan motivasi anak untuk
mengembangkan dan melatih kemampuannya.
g)
Stimulasi anak untuk meluaskan
kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.
h)
Berikan penghargaan dan pujian
untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
i)
Sediakan fasilitas atau sarana
untuk mengembangkan bakat anak.
j)
Dukung anak untuk mengatasi
berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
k)
Jalin hubungan baik antara orang
tua, guru, dengan anak atau remaja.
Hal-hal
yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu:
a)
Mengikuti minat teman.
Usia remaja adalah masa perkembangan yang
ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja
kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan
diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat
temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan
minatnya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu
berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b)
Penelusuran bakat dan minat
secara dangkal.
Memperhatikan bakat dan minat anak
membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya
memadukan kemampuan intelektual ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang
dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat
anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk
mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa
didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra
keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang
belajar dan bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.
Banyak orang tidak selalu
mudah menemukan bakat dan minat yang tepat, karena beberapa hal:
a)
Siswa belum secara sengaja
menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya.
b)
Kurangnya wawasan bidang studi
atau lapangan pekerjaan yang ada.
c)
Tidak ada masukan dari lingkungan
mengenai kelebihan dalam kemampuan atau bakatnya.
d)
Siswa belajar tanpa tahu kegunaan
dan tujuan dari bidang studi yang dipelajarinya
e)
.Bidang yang diminati dan bakat
yang dimiliki bervariasi
f)
Bakat yang ada belum terasah atau
kurang mendapat kesempatan untuk dikembangkan sehimgga tidak nampak.
g)
Perasaan tidak mampu atau tidak
berbakat dari pribadi yang bersangkutan ataupun dari lingkungannya.
Seseorang bisa
mengenal bidang studi atau pekerjaan tertentu karena:
a)
Memperoleh informasi mengenai
berbagai bidang studi atau pekerjaan.
b)
Membuka wawasan anak dengan
mencari atau memberi informasi, misalnya membawa anak dalam lingkungan orang
tua membuat anak tahu dan kenal bidang yang digeluti orang tua. Terlebih lagi
ketika orang tua menceritakan berbagai hal positif mengenai lingkup kerjanya,
manfaatnya untuk orang lain ataupun lingkungan, akan membawa anak untuk menjadi
ahli kimia.
c)
Berkaitan dengan pelajaran di
sekolah.
Misalnya
seorang anak tertarik di bidang kimia karena gurunya mengajar kimia sedemikian
menariknya sehingga dia memutuskan untuk menjadi ahl kimia.
d)
Seorang siswa SMA berniat masuk
Fakultas Kedokteran akan tetapi pada saat dia akan mendaftar dia bahwa
Bioteknologi masa kini sedang populer dan menarik, dan setelah mencoba
menjajagi dia kemudian memilih bioteknologi dan berhasil berprestasi dengan
baik karena suka.
e)
Seara kebetulan atau tidak
sengaja mendapat informasi
Jadi manusia memiliki
banyak kemampuan dan bakat yang masih merupakan potensi namun hanya sedikit
sekali dari kemampuan tersebut teraktualisasi
.
B. MACAM-MACAM BAKAT DAN KEPANDAIAN
B. MACAM-MACAM BAKAT DAN KEPANDAIAN
1.
Kinetik Fisik (bodily kinecthic)
Bakat dalam menggunakan badan untuk
memecahkan masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan.
2.
Bahasa (linguistic)
Bakat untuk menggunakan kata-kata,
baik oral maupun verbal, serta efektif.
3.
Logika dan Matematis
(logical-mathematical)
Bakat untuk mengerti dan menggunakan
angka secara efektif, termasuk mempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika.
4.
Musikalitas (musical)
Bakat untuk memahami musik melalui
berbagai cara.
5.
Pemahaman alam (naturalist inteligenci)
Mengenali dan menggolongkan dunia
tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam.
A. KEBUTUHAN
BELAJAR SISWA YANG BERBAKAT
Siswa
berbakat secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:
1)
Kebutuhan dalam mengembangkan
kemampuan intelektual dan kreativitas.
2)
Kebutuhan dalam mengembangkan
aspek social-emosional dan motivasi.
Oleh
karena itu pembelajaran bagi siswa berbakat seharusnya diarahkan untuk
mengembangkan kedua hal tersebut. Hal yang sering terabaikan dalam pembelajaran
termasuk pembelajaran siswa berbakat dalam hal pengembangan kreativitas dan
social-emosional. Sehubungan dengan itu proses belajar bersifat aktif dalam
menciptakan kembali pengetahuan melalui tindakan dalam lingkungan, sehingga
pengetahuan menjadi milik orang yang belajar. Belajar bukan menerima
pengetahuan dari guru melainkan mengkronstuksi sendiri pengetahuan oleh yang
belajar.
B. UPAYA
UNTUK PENGEMBANGAN BAKAT ANAK
Sekolah
merupakan salah satu lembaga social yang diharapkan dapat membantu anak-anak
mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah orang tua
memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Hal yang
bisa dilakukan orang tua di rumah adalah sebagai berikut:
·
Tanamkanlah rasa optimis kepada
mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
·
Bicara dan bermain dengan anak
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
·
Berceritakanlah mengenai berbagai
peristiwa yang sedang terjadi yaitu apa saja yang terjadi dilingkungan sekitar.
·
Perhatikan apa saja yang mereka
suka.
·
Cari anggota keluarga yang bisa
menjadi monitor membantu anak mengembangkan bakat mereka.
Hal yang harus diwaspadai oleh
orang tua:
Orang
tua hendaknya waspada akan diri mereka apakah mereka memberikan respon sungguh
terhadap kebutuhan anak ataukah hanya memberikan respon kepada bakat yang
dimiliki anak. Tidak sedikit orang tua menyadari anak mereka berbakat lantas
secara menggebu-nggebu memaksa anaknya mengikuti latihan-latihan dengan progam
yang sangat ketat.
BAB III
PENUTUPAN
A.
KESIMPULAN
Setiap anak dipercaya memiliki bakat
senidri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja.
Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimilki anaknya. Dengan memahami bakat anak
akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya.
Memahami bakat anak merupakan
langkah awal dalam memmbantu anak meraih masa depannya. Tetapi tahukah kita
batasan-batasan tentang keberbakatan itu sendiri dan apa tantangan yang
dihadapi dalam mengarahkannya? Apakah anak kita benar berbakat dibidang
tertentu atau tidak? Apa yang orang tua dapat lakukan untuk mengenali dan
mengembangkan bakat anaknya. Dan apa yang harus diwaspadai agar usaha yang kita
lakukan tidak berubah simalakama.
Ketika bakat anak ditemukan, orang
tua seyogyanya memberi peluanng pada anak untuk mengembangkan bakatnya. Yakni
dengan menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan bakat itu. Sekalipun
seorang anak berbakat namun lingkungannya tak mendukung, maka ia tak akan
berkembang. Memang anak berbakat akan belajar lebih cepat dan melakukan segala
sesuatu lebih baik ketimbang anak biasa, sehingga tampaknya tak perllu
mendapatkan perhatian khusus. Padahal tidak demikian apakah ia berbakat atau
tidak punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang menarik dan menantang. Tapi
karena kebutuhan, minat, dan perilaku yang lebih dibandinng anak lainnya. Mau
tak mau anak yang berbakat harus mendapatkan pengarahan khusus. Hanya jangan
sampai perlakuan khusus itu merugikan. Baik bagi si anak itu sendiri maupun
anak lain. Misalnya, orang tua sering menonjol-nonjolkan anaknya yang berbakat
dibanding anaknya yang lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
§ http://www.tabloid-nakita.com/
http://www. indoskripsi.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar