Minggu, 25 Maret 2012

BAKAT


BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN BAKAT

                        Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1.      Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2.      Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
3.      Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latenta.


Pengertian Minat
                        Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni.
Tes Bakat
                        Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan. Melalui tes bakat akan diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekarjaan atau karir apa yang harus dijalani. Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja
                        Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.
Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk mengambangkan bakat dan minat adalah:
a)      Sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
b)      Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
c)      Kembangkan konsep diri positif pada anak.
d)      Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang.
e)      Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
f)       Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.
g)      Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.
h)      Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
i)        Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
j)        Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
k)      Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.


Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu:
a)      Mengikuti minat teman.
      Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b)      Penelusuran bakat dan minat secara dangkal.
      Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.
Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat, karena beberapa hal:
a)      Siswa belum secara sengaja menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya.
b)      Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada.
c)      Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau bakatnya.
d)      Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang dipelajarinya
e)      .Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi
f)       Bakat yang ada belum terasah atau kurang mendapat kesempatan untuk dikembangkan sehimgga tidak nampak.
g)      Perasaan tidak mampu atau tidak berbakat dari pribadi yang bersangkutan ataupun dari lingkungannya.
Seseorang bisa mengenal bidang studi atau pekerjaan tertentu karena:
a)      Memperoleh informasi mengenai berbagai bidang studi atau pekerjaan.
b)      Membuka wawasan anak dengan mencari atau memberi informasi, misalnya membawa anak dalam lingkungan orang tua membuat anak tahu dan kenal bidang yang digeluti orang tua. Terlebih lagi ketika orang tua menceritakan berbagai hal positif mengenai lingkup kerjanya, manfaatnya untuk orang lain ataupun lingkungan, akan membawa anak untuk menjadi ahli kimia.
c)      Berkaitan dengan pelajaran di sekolah.
Misalnya seorang anak tertarik di bidang kimia karena gurunya mengajar kimia sedemikian menariknya sehingga dia memutuskan untuk menjadi ahl kimia.
d)      Seorang siswa SMA berniat masuk Fakultas Kedokteran akan tetapi pada saat dia akan mendaftar dia bahwa Bioteknologi masa kini sedang populer dan menarik, dan setelah mencoba menjajagi dia kemudian memilih bioteknologi dan berhasil berprestasi dengan baik karena suka.
e)      Seara kebetulan atau tidak sengaja mendapat informasi
Jadi manusia memiliki banyak kemampuan dan bakat yang masih merupakan potensi namun hanya sedikit sekali dari kemampuan tersebut teraktualisasi
.
B. MACAM-MACAM  BAKAT DAN KEPANDAIAN
1.      Kinetik Fisik (bodily kinecthic)
            Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan.
2.      Bahasa (linguistic)
            Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, serta efektif.
3.      Logika dan Matematis (logical-mathematical)
            Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif, termasuk mempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika.
4.                              Musikalitas (musical)
            Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara.
5.      Pemahaman alam (naturalist inteligenci)
            Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam.

A.   KEBUTUHAN BELAJAR SISWA YANG BERBAKAT
                 Siswa berbakat secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:
1)      Kebutuhan dalam mengembangkan kemampuan intelektual dan kreativitas.
2)      Kebutuhan dalam mengembangkan aspek social-emosional dan motivasi.
               Oleh karena itu pembelajaran bagi siswa berbakat seharusnya diarahkan untuk mengembangkan kedua hal tersebut. Hal yang sering terabaikan dalam pembelajaran termasuk pembelajaran siswa berbakat dalam hal pengembangan kreativitas dan social-emosional. Sehubungan dengan itu proses belajar bersifat aktif dalam menciptakan kembali pengetahuan melalui tindakan dalam lingkungan, sehingga pengetahuan menjadi milik orang yang belajar. Belajar bukan menerima pengetahuan dari guru melainkan mengkronstuksi sendiri pengetahuan oleh yang belajar.

B.   UPAYA UNTUK PENGEMBANGAN BAKAT ANAK
                 Sekolah merupakan salah satu lembaga social yang diharapkan dapat membantu anak-anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah orang tua memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Hal yang bisa dilakukan orang tua di rumah adalah sebagai berikut:
·         Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
·         Bicara dan bermain dengan anak untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
·         Berceritakanlah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi yaitu apa saja yang terjadi dilingkungan sekitar.
·         Perhatikan apa saja yang mereka suka.
·         Cari anggota keluarga yang bisa menjadi monitor membantu anak mengembangkan bakat mereka.

Hal yang harus diwaspadai oleh orang tua:
                 Orang tua hendaknya waspada akan diri mereka apakah mereka memberikan respon sungguh terhadap kebutuhan anak ataukah hanya memberikan respon kepada bakat yang dimiliki anak. Tidak sedikit orang tua menyadari anak mereka berbakat lantas secara menggebu-nggebu memaksa anaknya mengikuti latihan-latihan dengan progam yang sangat ketat.








BAB III
PENUTUPAN

A.   KESIMPULAN
            Setiap anak dipercaya memiliki bakat senidri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang  dimilki anaknya. Dengan memahami bakat anak akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya.
            Memahami bakat anak merupakan langkah awal dalam memmbantu anak meraih masa depannya. Tetapi tahukah kita batasan-batasan tentang keberbakatan itu sendiri dan apa tantangan yang dihadapi dalam mengarahkannya? Apakah anak kita benar berbakat dibidang tertentu atau tidak? Apa yang orang tua dapat lakukan untuk mengenali dan mengembangkan bakat anaknya. Dan apa yang harus diwaspadai agar usaha yang kita lakukan tidak berubah simalakama.
            Ketika bakat anak ditemukan, orang tua seyogyanya memberi peluanng pada anak untuk mengembangkan bakatnya. Yakni dengan menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan bakat itu. Sekalipun seorang anak berbakat namun lingkungannya tak mendukung, maka ia tak akan berkembang. Memang anak berbakat akan belajar lebih cepat dan melakukan segala sesuatu lebih baik ketimbang anak biasa, sehingga tampaknya tak perllu mendapatkan perhatian khusus. Padahal tidak demikian apakah ia berbakat atau tidak punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang menarik dan menantang. Tapi karena kebutuhan, minat, dan perilaku yang lebih dibandinng anak lainnya. Mau tak mau anak yang berbakat harus mendapatkan pengarahan khusus. Hanya jangan sampai perlakuan khusus itu merugikan. Baik bagi si anak itu sendiri maupun anak lain. Misalnya, orang tua sering menonjol-nonjolkan anaknya yang berbakat dibanding  anaknya yang lainnya.








DAFTAR PUSTAKA


§  http://www.tabloid-nakita.com/
http://www. indoskripsi.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar